Pandangilah Langit Malam
Oleh : Doni Riyadi Saksono
Bumi tempat kita tinggal dan tempat kita berpijak ini adalah sebuah anugrah Tuhan yang di dalamnya terdapat banyak peristiwa maupun gejala alam yang dikendalikan oleh Tuhan. Namun manusia juga ikut menentukan alam saja yang akan di kelolanya. Dan selain manusia, beragam makhluk Tuhan lainnya akan ikut mempengaruhi apa yang terjadi di dalam kehidupan bumi walaupun Tuhan yang mengendalikan seluruhnya.
Bumi adalah sebuah benda alam yang termasuk ke dalam benda atau anggota keluarga tata surya. Dan di dalamnya seluruh makhluk hidup berkembang untuk hidup.
Bumi juga mengalami sebuah gejala alam yang akrab kita sebut pergantian siang dan malam. Dimana di dalam peristiwa tersebut terdapat dua peran penting yaitu matahari dan bulan. Matahari bertugas saat pagi dan siang datang. Sedangkan bulan bertugas saat malam hari. Dan sore hari-lah adalah saat transisi dimana matahari dan bulan bergantian dalam bertugas.
Ketika pagi dan siang datang, matahari pun bertugas. Seluruh aktivitas makhluk hidup di bumi akan di temani oleh matahari yang menghasilkan cahaya dan panas. Matahari juga mendapatkan gelar sebagai sumber energi bagi aktivitas di bumi.
Lalu setelah pagi menjadi siang dan siang menjadi sore, saat sore harilah terjadi transisi antara matahari dan bulan. Mereka berdua akan bergantian bertugas. Dan setelah sore menghampiri, barulah kemudian malam akan menyambut mendatangi seluruh makhluk hidup di bumi. Dan aktivitas serta istirahat makhluk hidup pun akan di temani oleh bulan yang berada dalam malam tersebut.
Setelah malam tersebut berakhir, dapat kita katakan bahwa kita telah melewati satu hari.
Namun, apakah setelah satu hari tersebut kita telah melakukan semua hal-hal yang bernilai bahkan bertujuan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa atau dengan kata lain apakah kita telah melakukan perbuatan baik ?
Apabila pertanyaan itu datang kepada kita, masing-masing dari kita pasti sangat ragu untuk menjawab 'YA'.
Karena apa ?
Tak jarang kita selalu khilaf. Kita selalu lupa akan semua kesalahan-kesalahan yang telah pernah kita perbuat.
Terkadang kita lalai akan ibadah-ibadah kita kepada Tuhan yang nantinya semua ibadah maupun amal baik kita yang akan menemani kita ketika Tuhan sudah memanggil kita menghadap-Nya.
Jika kita ingin mengevaluasi diri kita, maka pandangilah langit malam atau kita bisa 'BERCERMINLAH PADA LANGIT MALAM' .
Jika sekilas kita membaca bercerminlah pada langit malam seakan kita di sarankan untuk melamun saja. Akan tetapi makna sebenarnya adalah bahwa kita harus berkaca atau bercermin pada langit malam yang penuh dengan bintang-bintang. Langit sifatnya samalah dengan manusia. Tetapi perbedaannya akan terlihat jelas bila kita telusuri lagi apa maksudnya.
Langit malam penuh dengan bintang-bintang indah bertaburan. Sedangkan manusia penuh dengan dosa-dosa yang bertebaran. Disinilah perbedaannya. Bintang yang sifatnya indah sangat bertolak belakang dengan dosa yang memiliki konsep atau arti yang buruk.
Kita sebagai manusia haruslah bisa sama dengan langit malam. Karena langit dengan manusia adalah sama-sama ciptaan Tuhan Tang Maha Esa. Banyaknya dosa kita harusnya kita ubah menjadi bintang-bintang atau amal-amal baik yang banyak juga.
Jika kita bisa pintar-pintar memikirkan akhirat serta surga-neraka, kita bisa saja merubah dosa itu menjadi banyak bintang-bintang amal baik. Dengan cara merubah diri kita menjadi suatu manusia yang tidak lagi memiliki banyak dosa. Dan bisa kita lakukan dengan cara memperbanyak amal baik kita dengan ikhlas mengharap ridha Tuhan Yang Maha Esa. Dengan begitu, kita bisa dengan mudah mengubah dosa-dosa kita yang banyak menjadi sejumlah pahala-pahala baik. Setidaknya kita meminimalisasi atau menekan jumlah dosa-dosa kita tersebut. Karena untuk menempati surga yang kita butuhkan hanya satu yaitu amal-amal baik kita yang banyak.
Dapat kita simpulkan bahwa banyaknya bintang di langit hampir sama dengan banyaknya dosa yang dimiliki oleh pribadi manusia sendiri.
Dan pada akhirnya tergantung diri kita sendiri bagaimana menentukan diri kita selanjutnya ke depan. Karena hanya akan ada dua pilihan tempat akhir bagi kita. Itulah "Surga" atau "Neraka".
Bumi tempat kita tinggal dan tempat kita berpijak ini adalah sebuah anugrah Tuhan yang di dalamnya terdapat banyak peristiwa maupun gejala alam yang dikendalikan oleh Tuhan. Namun manusia juga ikut menentukan alam saja yang akan di kelolanya. Dan selain manusia, beragam makhluk Tuhan lainnya akan ikut mempengaruhi apa yang terjadi di dalam kehidupan bumi walaupun Tuhan yang mengendalikan seluruhnya.
Bumi adalah sebuah benda alam yang termasuk ke dalam benda atau anggota keluarga tata surya. Dan di dalamnya seluruh makhluk hidup berkembang untuk hidup.
Bumi juga mengalami sebuah gejala alam yang akrab kita sebut pergantian siang dan malam. Dimana di dalam peristiwa tersebut terdapat dua peran penting yaitu matahari dan bulan. Matahari bertugas saat pagi dan siang datang. Sedangkan bulan bertugas saat malam hari. Dan sore hari-lah adalah saat transisi dimana matahari dan bulan bergantian dalam bertugas.
Ketika pagi dan siang datang, matahari pun bertugas. Seluruh aktivitas makhluk hidup di bumi akan di temani oleh matahari yang menghasilkan cahaya dan panas. Matahari juga mendapatkan gelar sebagai sumber energi bagi aktivitas di bumi.
Lalu setelah pagi menjadi siang dan siang menjadi sore, saat sore harilah terjadi transisi antara matahari dan bulan. Mereka berdua akan bergantian bertugas. Dan setelah sore menghampiri, barulah kemudian malam akan menyambut mendatangi seluruh makhluk hidup di bumi. Dan aktivitas serta istirahat makhluk hidup pun akan di temani oleh bulan yang berada dalam malam tersebut.
Setelah malam tersebut berakhir, dapat kita katakan bahwa kita telah melewati satu hari.
Namun, apakah setelah satu hari tersebut kita telah melakukan semua hal-hal yang bernilai bahkan bertujuan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa atau dengan kata lain apakah kita telah melakukan perbuatan baik ?
Apabila pertanyaan itu datang kepada kita, masing-masing dari kita pasti sangat ragu untuk menjawab 'YA'.
Karena apa ?
Tak jarang kita selalu khilaf. Kita selalu lupa akan semua kesalahan-kesalahan yang telah pernah kita perbuat.
Terkadang kita lalai akan ibadah-ibadah kita kepada Tuhan yang nantinya semua ibadah maupun amal baik kita yang akan menemani kita ketika Tuhan sudah memanggil kita menghadap-Nya.
Jika kita ingin mengevaluasi diri kita, maka pandangilah langit malam atau kita bisa 'BERCERMINLAH PADA LANGIT MALAM' .
Jika sekilas kita membaca bercerminlah pada langit malam seakan kita di sarankan untuk melamun saja. Akan tetapi makna sebenarnya adalah bahwa kita harus berkaca atau bercermin pada langit malam yang penuh dengan bintang-bintang. Langit sifatnya samalah dengan manusia. Tetapi perbedaannya akan terlihat jelas bila kita telusuri lagi apa maksudnya.
Langit malam penuh dengan bintang-bintang indah bertaburan. Sedangkan manusia penuh dengan dosa-dosa yang bertebaran. Disinilah perbedaannya. Bintang yang sifatnya indah sangat bertolak belakang dengan dosa yang memiliki konsep atau arti yang buruk.
Kita sebagai manusia haruslah bisa sama dengan langit malam. Karena langit dengan manusia adalah sama-sama ciptaan Tuhan Tang Maha Esa. Banyaknya dosa kita harusnya kita ubah menjadi bintang-bintang atau amal-amal baik yang banyak juga.
Jika kita bisa pintar-pintar memikirkan akhirat serta surga-neraka, kita bisa saja merubah dosa itu menjadi banyak bintang-bintang amal baik. Dengan cara merubah diri kita menjadi suatu manusia yang tidak lagi memiliki banyak dosa. Dan bisa kita lakukan dengan cara memperbanyak amal baik kita dengan ikhlas mengharap ridha Tuhan Yang Maha Esa. Dengan begitu, kita bisa dengan mudah mengubah dosa-dosa kita yang banyak menjadi sejumlah pahala-pahala baik. Setidaknya kita meminimalisasi atau menekan jumlah dosa-dosa kita tersebut. Karena untuk menempati surga yang kita butuhkan hanya satu yaitu amal-amal baik kita yang banyak.
Dapat kita simpulkan bahwa banyaknya bintang di langit hampir sama dengan banyaknya dosa yang dimiliki oleh pribadi manusia sendiri.
Dan pada akhirnya tergantung diri kita sendiri bagaimana menentukan diri kita selanjutnya ke depan. Karena hanya akan ada dua pilihan tempat akhir bagi kita. Itulah "Surga" atau "Neraka".
Comments