Kita Terlahir untuk Hidup, dan Kita Hidup untuk Menjadi Pemenang
Oleh : Doni Riyadi Saksono
Sudah kita sadari tentunya, bahwa kita terlahir ke dunia ini adalah untuk hidup. Hidup untuk mencari ilmu, hidup untuk beribadah, hidup untuk berusaha, dan lain sebagainya. Hidup untuk mencari ilmu sudah merupakan kewajiban dan keharusan untuk kita karena ilmu itu bagaikan bagian dari jiwa kita. Bila tidak ada ilmu maka tidak akan terbentuklah diri kita dan sudah sepantasnya kita sia-sia dalam kehidupan.
Lalu hidup untuk beribadah adalah hal yang paling utama diantara tujuan-tujuan hidup lainnya karena dengan ibadah kita bisa mendekatkan diri kita dengan Tuhan Yang Maha Esa. Dan dengan ibadah pula kita bisa mendapatkan petunjuk hidup dari Yang Maha Kuasa agar dalam hidup ini kita bisa melangkahi hidup dengan benar karena sudah kita ketahui bahwa hidup itu penuh dengan tantangan.
Kemudian hidup untuk berusaha merupakan tujuan hidup yang juga penting selain ibadah karena dengan ibadah dan usaha apa yang kita butuhkan dapat kita dapatkan apabila usaha dan ibadah itu kita lakukan dengan serius dan sungguh-sungguh kepada Tuhan. Dengan usahalah kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan dengan di iringi oleh ibadah yang serius. Karena dengan kita berdoa (meminta kepada Tuhan Yang Maha Kuasa) Tuhan pasti akan mengabulkan permintaan itu. Disamping itu Tuhan juga melihat perbuatan kita dalam proses untuk mendapatkan hal yang diinginkan tersebut.
Tidak mungkin seorang pengangguran akan menjadi sukses ataupun menjadi pengusaha bahkan menjadi direktur sebuah perusahaan besar apabila dia hanya berdoa saja tanpa berusaha dan bekerja. Tidak mungkin seorang pelajar yang memiliki IQ rata-rata menjadi juara Olimpiade Matematika Internasional dengan hanya mengunjungi tempat ibadah dan hanya berdoa hingga bercucuran air mata tanpa belajar dan berusaha sedikit pun. Karena antara ibadah dan usaha memiliki keterikatan yang erat.
Dengan adanya keterikatan antara ibadah dan usaha, harus kita gunakan sebaik-baiknya dalam kita menjalani hidup. Ada salah satu faktor sekunder yang menyebabkan kita hidup. Kita hidup untuk menjadi pemenang. Pemenang diantara pemenang. Dan pemenang diantara yang terbaik. Kita harus bisa memanfaatkan ibadah dan usaha itu untuk menjadi seorang pemenang yang utuh. Kita harus bisa menjadi manusia yang terbaik di antara para pemenang lainnya yang ada di dunia ini. Karena dunia ini penuh dengan persaingan dimana kita harus bersaing dengan yang lain untuk menjadi yang terbaik, walaupun pada kodratnya kita manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan.
Untuk menjadi seorang pemenang tidaklah mudah. Kita harus memulai dari titik nol dimana di titik itu adalah titik awal kita untuk menjadi pemenang. Dan di titik nol itulah orang masih menganggap kita sebagai orang biasa.
Lalu di titik manakah kita akan berhenti sebagai seorang yang terbaik ?
Setiap manusia memiliki target tetapi tidak memiliki titik pasti dimana dia harus berhenti sebagai seorang pemenang. Artinya manusia tidak sama sekali memiliki kepuasan yang tetap bila dia berhasil meraih sesuatu. Apabila seorang manusia telah mencapai apa yang di targetkannya, dia pasti belum puas dengan apa yang diterimanya (bukan berarti seorang manusia tersebut tidak bersyukur). Dia ingin mendapatkan yang lebih dengan menentukan target yang lebih diatas target sebelumnya. Dan itulah yang mendorong tiap manusia ingin selalu menjadi pemenang dan yang terbaik.
Dan pada dasarnya manusia memiliki sifat keinginan menjadi seorang yang terbaik diantara pemenang lainnya. Jika seorang manusia sudah mencapai targetnya pasti dia menentukan target lagi lebih dari sebelumnya. Sehingga kepuasan akan suatu keberhasilan seorang manusia akan sangat sulit bahkan tidak akan berhenti. Dan seorang manusia pun akan terus berusaha menjadi seorang pemenang yang utuh, yaitu seorang pemenang hasil dari usahanya.
Sudah kita sadari tentunya, bahwa kita terlahir ke dunia ini adalah untuk hidup. Hidup untuk mencari ilmu, hidup untuk beribadah, hidup untuk berusaha, dan lain sebagainya. Hidup untuk mencari ilmu sudah merupakan kewajiban dan keharusan untuk kita karena ilmu itu bagaikan bagian dari jiwa kita. Bila tidak ada ilmu maka tidak akan terbentuklah diri kita dan sudah sepantasnya kita sia-sia dalam kehidupan.
Lalu hidup untuk beribadah adalah hal yang paling utama diantara tujuan-tujuan hidup lainnya karena dengan ibadah kita bisa mendekatkan diri kita dengan Tuhan Yang Maha Esa. Dan dengan ibadah pula kita bisa mendapatkan petunjuk hidup dari Yang Maha Kuasa agar dalam hidup ini kita bisa melangkahi hidup dengan benar karena sudah kita ketahui bahwa hidup itu penuh dengan tantangan.
Kemudian hidup untuk berusaha merupakan tujuan hidup yang juga penting selain ibadah karena dengan ibadah dan usaha apa yang kita butuhkan dapat kita dapatkan apabila usaha dan ibadah itu kita lakukan dengan serius dan sungguh-sungguh kepada Tuhan. Dengan usahalah kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan dengan di iringi oleh ibadah yang serius. Karena dengan kita berdoa (meminta kepada Tuhan Yang Maha Kuasa) Tuhan pasti akan mengabulkan permintaan itu. Disamping itu Tuhan juga melihat perbuatan kita dalam proses untuk mendapatkan hal yang diinginkan tersebut.
Tidak mungkin seorang pengangguran akan menjadi sukses ataupun menjadi pengusaha bahkan menjadi direktur sebuah perusahaan besar apabila dia hanya berdoa saja tanpa berusaha dan bekerja. Tidak mungkin seorang pelajar yang memiliki IQ rata-rata menjadi juara Olimpiade Matematika Internasional dengan hanya mengunjungi tempat ibadah dan hanya berdoa hingga bercucuran air mata tanpa belajar dan berusaha sedikit pun. Karena antara ibadah dan usaha memiliki keterikatan yang erat.
Dengan adanya keterikatan antara ibadah dan usaha, harus kita gunakan sebaik-baiknya dalam kita menjalani hidup. Ada salah satu faktor sekunder yang menyebabkan kita hidup. Kita hidup untuk menjadi pemenang. Pemenang diantara pemenang. Dan pemenang diantara yang terbaik. Kita harus bisa memanfaatkan ibadah dan usaha itu untuk menjadi seorang pemenang yang utuh. Kita harus bisa menjadi manusia yang terbaik di antara para pemenang lainnya yang ada di dunia ini. Karena dunia ini penuh dengan persaingan dimana kita harus bersaing dengan yang lain untuk menjadi yang terbaik, walaupun pada kodratnya kita manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan.
Untuk menjadi seorang pemenang tidaklah mudah. Kita harus memulai dari titik nol dimana di titik itu adalah titik awal kita untuk menjadi pemenang. Dan di titik nol itulah orang masih menganggap kita sebagai orang biasa.
Lalu di titik manakah kita akan berhenti sebagai seorang yang terbaik ?
Setiap manusia memiliki target tetapi tidak memiliki titik pasti dimana dia harus berhenti sebagai seorang pemenang. Artinya manusia tidak sama sekali memiliki kepuasan yang tetap bila dia berhasil meraih sesuatu. Apabila seorang manusia telah mencapai apa yang di targetkannya, dia pasti belum puas dengan apa yang diterimanya (bukan berarti seorang manusia tersebut tidak bersyukur). Dia ingin mendapatkan yang lebih dengan menentukan target yang lebih diatas target sebelumnya. Dan itulah yang mendorong tiap manusia ingin selalu menjadi pemenang dan yang terbaik.
Dan pada dasarnya manusia memiliki sifat keinginan menjadi seorang yang terbaik diantara pemenang lainnya. Jika seorang manusia sudah mencapai targetnya pasti dia menentukan target lagi lebih dari sebelumnya. Sehingga kepuasan akan suatu keberhasilan seorang manusia akan sangat sulit bahkan tidak akan berhenti. Dan seorang manusia pun akan terus berusaha menjadi seorang pemenang yang utuh, yaitu seorang pemenang hasil dari usahanya.
Comments